Menarik! Inovasi Media Tanam dari Daur Ulang Plastik, Begini Prosesnya

Limbah plastik dinilai sangat berbahaya bagi lingkungan. Salah satu pemanfaatan limbah plastik adalah dengan membuat inovasi media tanam dari daur ulang plastik. Proses daur ulang plastik sebagai media tanam bisa dilakukan dengan mengikuti beberapa tahapan kompleks. Simak ulasan berikut ini:
1. Pemilahan Jenis Limbah Plastik
Limbah plastik yang hendak didaur ulang menjadi wadah media tanam harus dipilah atau di sortir berdasarkan jenisnya. Beberapa jenis limbah tersebut juga perlu dipastikan keamanannya. Limbah plastik yang akan digunakan sebagai wadah media tanam harus aman untuk lingkungan, terutama aman bagi tanaman itu sendiri.
Tipe limbah plastik yang dinilai cocok untuk media tanam antara lain tipe LDPE dan HDPE. Beberapa contoh dari jenis limbah plastik tipe tersebut adalah kresek plastik, wadah minyak goreng, ember bekas, botol bekas, dan lain sebagainya. Setelah beberapa jenis limbah plastik dipilih dan dipilah, maka jangan lupa untuk membersihkannya dari kotoran-kotoran yang menempel.
2. Pemotongan Limbah Plastik
Tahapan untuk mendaur ulang plastik menjadi sebuah media tanam selanjutnya adalah dengan memotong limbah plastik menjadi kepingan-kepingan kecil. Ukuran kepingan juga perlu ditetapkan supaya tidak bercampur dengan kontaminan lain yang tidak sesuai. Potongan-potongan tersebut akan mempermudah proses pembentukan media tanam dari plastik.
Bentuk dari potongan plastik dijadikan seperti bulatan, kemudian dibakar pada bagian tepian agar saling merekat. Perekatan tersebut juga berguna agar gumpalan limbah tidak terbuka. Potongan-potongan limbah plastik selanjutnya akan dicampur dengan media tanam hasil olahan tanah, pupuk, dan juga sekam.
3. Pemberian Nutrisi pada Limbah Plastik
Pembuatan media tanam dari daur ulang plastik juga perlu memasuki tahap pemberian nutrisi. Limbah plastik yang sudah dipilah dan dipotong harus direndam dengan larutan pupuk organik bersifat cair. Pupuk tersebut bisa diperoleh dari toko-toko perawatan tanaman di sekitar.
Pemberian nutrisi pada potongan limbah plastik tersebut bertujuan untuk mengeluarkan udara dalam kepingan limbah. Secara otomatis, cairan pupuk pasti akan ikut masuk dan menyerap ke dalam limbah. Pupuk organik cair ini yang menambah kandungan nutrisi, sehingga limbah plastik mempunyai manfaat dalam peran sebagai media tanam.
4. Proses Penanaman Tanaman
Kepingan-kepingan plastik dimasukkan ke dalam pot. Dalam hal ini, pot yang digunakan juga bisa berasal dari wadah plastik. Penyusunan tanaman di dalam pot juga perlu diatur sedemikian rupa. Jika tanaman yang akan ditanam dalam bentuk biji, maka letakkan biji tersebut pada sela-sela kepingan plastik.
Saat proses penanaman tanaman dengan limbah plastik, posisi tanaman harus tepat pada posisi yang sesuai. Hal tersebut guna memastikan supaya tunas tanaman dapat berdiri tegak ketika berhasil tumbuh. Tanaman yang ditanam pada media tanam ini disarankan tidak berkambium dan bukan golongan monokotil.
5. Perawatan Tanaman
Merawat tanaman yang menggunakan media tanam plastik tidak jauh berbeda dengan model perawatan tanaman pada umumnya. Intensitas penyinaran matahari perlu diperhatikan. Normalnya tanaman harus mendapatkan paparan sinar matahari selama 6 (enam) jam per hari. Tanaman bisa layu, rontok, dan berakhir mati jika kekurangan cahaya matahari.
Hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah kadar air yang diperlukan. Jumlah air yang harus dipenuhi untuk perawatan tanaman dengan media tanam limbah plastik berbeda dengan tanaman pada media tanah. Jika tanaman pada media tanah membutuhkan air setiap hari, tanaman pada media limbah plastik cukup disiram selama dua hari sekali.
Itulah beberapa proses pembuatan media tanam dari daur ulang plastik. Konsistensi mengelola limbah plastik akan menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Limbah daur ulang plastik yang digunakan sebagai media tanam akan membantu menghancurkan kepingan plastik sehingga membantunya agar lebih mudah terurai.
Posting Komentar