Proses Daur Ulang Plastik Bekas Dalam Skala Industri

proses daur ulang plastik bekas

Plastik merupakan bahan yang digunakan secara luas di dunia untuk berbagai kebutuhan. Penggunaan plastik yang berlebihan ini mulai menjadi masalah. Karena dapat mencemari lingkungan dan menyebarkan sampah di lingkungan. Namun sebenarnya penggunaan plastik tidak masalah asal dilakukan proses daur ulang plastik bekas.

Proses daur ulang yang dimaksud bukan proses daur ulang kecil yang dilakukan rumah-rumah. Namun dalam skala industri yang besar sehingga bisa menghasilkan bahan baku pembuatan kemasan plastik kembali. Namun prosesnya memang sangat panjang dan sulit, berikut ini adalah tahapan-tahapan dari proses daur ulang sampah plastik dalam skala industri yang besar.

1. Tahap Pertama : Pengumpulan (Collecting)

Masyarakat secara luas sangat berpengaruh pada tahap pertama ini. Terutama pelaku bisnis yang menggunakan bahan berbahan plastik sebagai alat.  Sangat penting untuk memisahkan sampah biasa dengan sampah plastik. Pasalnya jika sampah plastik sudah terkontaminasi karena dicampur dengan sampah lainnya.

Maka sampah plastik tersebut sudah tidak bisa masuk ke dalam proses daur ulang lagi. Karena itu sangat penting bagi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan atau mencampurkan kategori sampah.

2. Tahan Kedua : Pengelompokan (Sorting)

Tidak semua sampah memiliki alur daur ulang yang sama. Termasuk di dalamnya adalah sampah plastik. Karena setelah sampah plastik dikumpulkan masih harus dilakukan proses pengelompokan berdasarkan kategori plastik. Ada banyak kategori untuk memisahkan plastik, mulai dari jenisnya, bahan pembuatannya, sampai dipisahkan berdasarkan warna dan cara pembuatannya.

Proses ini bisa dibilang yang membutuhkan waktu paling lama dari proses daur ulang plastik bekas. Karena itu membuang sampah sesuai dengan kategorinya akan sangat membantu mempercepat proses sorting ini.

3. Tahap Ketiga : Pembersihan (Washing)

Sebelum di daur ulang, plastik bekas harus dipastikan dalam kondisi yang bersih dan bebas kuman. Tujuannya tidak hanya menghilangkan kotoran agar tampak bersih saja. Namun juga menghilangkan kuman-kuman yang menempel. Juga menyingkirkan material-material non plastik yang masih menempel pada plastik.

Material itu seperti label, perekat, atau sisa lem yang menempel di badan plastik. Ini harus dibersihkan terlebih dahulu agar tidak mengkontaminasi hasil daur ulang plastik.

4. Tahap Keempat : Pencacahan (Resizing)

Setelah plastik bekas dibersihkan dari material non plastik lainnya. Kemudian plastik dihancurkan menjadi partikel yang sangat kecil. Plastik akan terus dicacah sampai menghasilkan butiran plastik kecil. Butiran inilah yang seringkali disebut pelet plastik, pelet plastik bisa menjadi bahan baku untuk pembuatan kemasan plastik yang baru. Kemasan yang baru itu pun bisa digunakan kembali oleh masyarakat tanpa menimbulkan sampah baru.

5. Tahap Kelima : Pengukuran Kualitas Butiran Plastik

Walaupun sudah berbentuk butiran plastik dan menjadi pelet plastik. Bukan berarti pelet plastik tersebut bisa langsung digunakan sebagai bahan baku kemasan plastik yang baru. Sebelum diolah kembali, pelet plastik tersebut harus melewati uji kualitas terlebih dahulu.

Plastik akan dikategorikan lagi berdasarkan kelas-kelas menurut kualitasnya. Hal-hal yang diujikan seperti tingkat kepadatan partikel plastik, tingkat ketebalan plastik, titik leleh, dan warna plastik. Setelah dikategorikan baru ditentukan kemasan seperti apa yang bisa diolah kembali dengan plastik-plastik tersebut.

Itulah proses daur ulang plastik bekas dalam skala industri. Prosesnya memang sangat panjang dan cukup rumit. Mulai dari mendapatkan sampah plastik dari masyarakat hingga menjadi pelet plastik yang bisa digunakan lagi. Namun peran setiap masyarakat dan industri di dalamnya bisa menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik yang berlebihan. Karena itu tidak ada salahnya untuk melibatkan diri menjadi bagiannya.

Rianda

Posting Komentar

Top Ads

Middle Ads 1

Middle Ads 2

Bottom Ads