5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Teknik Pembakaran Plastik

teknik pembakaran plastik

Teknik pembakaran plastik sebenarnya adalah cara pengelolaan limbah plastik yang tidak direkomendasikan. Hal ini karena membakar plastik akan menciptakan polusi baru lagi seperti panas dari pembakaran, polusi udara dari asap pembakaran. Belum lagi abu sisa pembakaran sampah yang menjadi sampah lagi.

Namun sebenarnya banyak negara di luar Indonesia yang masih melegalkan pembakaran plastik ini. Namun dengan memperhatikan pengelolaannya. Hal ini menjadikan pembakaran plastik relatif lebih aman untuk dilakukan. Tidak berdampak polusi atau menimbulkan sampah baru bagi lingkungan. Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan untuk melakukan pembakaran sampah:

1. Pemisahan Sampah yang Dibakar

Masyarakat dan pelaku industri perlu mengetahui bahwa tidak semua jenis sampah bisa dimusnahkan dan dimanfaatkan dalam pembakaran. Bahkan ada jenis plastik yang baiknya tidak dibakar. Karena jika dibakar akan membuat kandungan kimianya terbakar dan jika terlepas ke udara pasti akan sangat berbahaya.

Karena itu sebelum memutuskan untuk membakar sampah. Harus dilakukan pemisahan terlebih dahulu. Jika ada sampah organik lebih baik sampah tersebut dibuang ke tanah agar terurai secara alami. Juga  memisahkan plastik-plastik yang harusnya melalui proses daur ulang lain dan tidak dibakar.

2. Membakar Sampah dengan Suhu yang Tinggi

Teknik pembakaran plastik selanjutnya adalah membakar sampah plastik dengan suhu yang tinggi. Membakar sampah dengan suhu yang tinggi dinilai lebih aman daripada membakar sampah dengan suhu menengah atau tidak terlalu tinggi. Karena membakar sampah plastik dengan suhu tinggi akan membuat proses pembakaran lebih cepat.

Ini artinya zat dioksin yang ada pada asap hasil pembakaran akan lebih sedikit. Jika api yang digunakan tidak terlalu panas. Maka proses pembakaran akan semakin lama, artinya akan semakin banyak zat dioksin yang terkumpul pada proses pembakaran dan asap sisa pembakaran.

3. Penyaringan Polusi Asap

Polusi asap menjadi kekhawatiran utama dalam proses pembakaran asap. Hal ini karena asap dari pembakaran plastik cenderung lebih berbahaya daripada proses pembakaran lainnya. Asap dari pembakaran plastik mengandung zat kimia sampai yang bersifat logam ke udara. Karena itu sebelum dilepaskan ke udara bebas .

Asap hasil pembakaran tersebut harus disaring terlebih dahulu. Penyaringan yang dilakukan juga harus benar-benar berlapis. Hal ini agar asap yang dilepaskan ke udara bebas menjadi lebih aman untuk lingkungan.

4. Pengelolaan Limbah Abu

Hasil pembakaran sampah pasti akan menyisakan limbah berupa abu sisa pembakaran sampah. Akan percuma jika abu ini dibuang begitu saja dan menjadi bentuk sampah baru di lingkungan. Jika memang akan dibuang lagi ke lingkungan. Abu harus melalui penyaringan pula, karena bisa saja abu ini memiliki kandungan berbahaya yang di bawa dari plastik.

5. Pengelolaan Panas Hasil Pembakaran

Bentuk limbah dan polusi dari pembakaran sampah ini sering diremehkan. Bahkan banyak orang yang tidak menyadari bahwa ini termasuk limbah. Yaitu energi panas dari hasil pembakaran plastik yang dilakukan.  Namun sekarang ada beberapa inovasi untuk memanfaatkan limbah panas dari pembakaran plastik ini.

Salah satunya adalah pembakit listrik tenaga sampah yang memanfaatkan energi panas dari hasil pembakaran plastik ini. Teknologi ini sudah mulai diterapkan di beberapa negara di luar Indonesia. Beberapa kota di Indonesia sendiri juga sudah mulai menyiapkan diri untuk menerapkan teknologi ini.

Itulah hal-hal yang harus diperhatikan dalam teknik pembakaran plastik. Membakar sampah bisa jadi hal yang berbahaya untuk dilakukan. Namun dengan beberapa pengarahan yang benar dan inovasi. Pembakaran sampah mungkin bisa menjadi solusi baru untuk masalah sampah plastik.

Rianda

Posting Komentar

Top Ads

Middle Ads 1

Middle Ads 2

Bottom Ads