Teknologi Daur Ulang Plastik Creasolv, Solusi Untuk Plastik Multilayer

Selama ini proses daur ulang sampah plastik selalu berfokus pada jenis plastik seperti botol air mineral atau gelas plastik. Sedangkan untuk sampah plastik multilayer seperti kemasan pouch dan sachet belum banyak teknologi daur ulang plastik yang bisa mengatasinya. Namun sekarang ada solusi baru untuk daur jenis sampah multilayer ini.
Unilever bekerja sama dengan berbagai pakar bidang untuk mengembangkan teknologi Creasolv. Apakah yang dimaksud teknologi Creasolv ini dan apa perbedaannya dengan teknologi daur ulang seperti biasanya? Untuk mendapatkan jawaban dan informasi lengkapnya, berikut ini adalah pembahasannya:
Sekilas Mengenai Teknologi Creasolv
Creasolv adalah teknologi untuk mendaur ulang plastik yang mengkhususkan teknologinya untuk mengolah sampah kemasan plastik multilayer. Hasil dari pengolahan sampah Creasolv berupa pelet plastik. Pelet plastik ini akan menjadi bahan dasar untuk pembuatan kemasan plastik yang baru. Hal ini akan sangat mengurangi plastik multilayer yang biasanya terbuang dan menjadi sampah di lingkungan.
Setelah berbagai rangkaian uji coba, teknologi ini dipastikan dapat mengelola sampai 3 ton sampah plastik multilayer setiap hari. Hal ini berarti Creasolv mampu mengurangi 8.200 ton plastik multilayer per tahun untuk setiap unit yang dioperasikan.
Cara Kerja Teknologi Creasolv Untuk Daur Ulang
Setelah mengetahui sekilas mengenai teknologi daur ulang plastik Creasolv. Sekarang akan dibahas bagaimana tahapan daur ulang dengan menggunakan teknologi ini. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam proses daur ulang Creasolv:
1. Tahap Pertama: Pengumpulan Sampah
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan sampah multilayer dari masyarakat. Pada tahap inilah masyarakat bisa berkontribusi. Yaitu tidak membuang sampah ke lingkungan melainkan ke tempat yang seharusnya. Ada baiknya untuk membuang sampah sesuai dengan kategorinya. Hal ini akan semakin memudahkan proses pemisahan jenis sampah multilayer dan jenis lainnya.
Selain itu agar mempermudah proses pengumpulan sampah. Masyarakat bisa menyetorkan sampah pada bank sampah terdekat yang ada di lingkungan secara langsung.
2. Tahap Kedua: Sampah Dibawah Ke Pabrik Creasolv
Setelah dikumpulkan sampah-sampah akan diangkut ke Pabrik Creasolv. Pabrik untuk teknologi Creasolv ini memiliki luas hingga 2000 meter persegi. Area yang luas ini dapat menampung sampai 3 ton sampah setiap harinya. Semua sampah akan dikumpulkan dulu dalam satu tempat sebelum menuju tahap selanjutnya yaitu pembersihan.
3. Tahap Ketiga: Pembersihan dan Penyortiran
Pada tahap ini sampah akan disortir berdasarkan jenisnya. Perlu diketahui tidak semua sampah bisa didaur ulang, seperti sampah organik yang lebih cocok dijadikan kompos. Atau sampah kombinasi plastik dan kertas yang benar-benar tidak bisa di daur ulang kembali. Pada tahap inilah semua kategori itu dipisahkan, setiap kategori sampah akan menemui proses daur ulang yang berbeda.
Plastik multilayer akan dipisahkan dengan jenis plastik lainnya kemudian dibersihkan. Proses pembersihan ini bertujuan agar menghasilkan pelet plastik yang lebih bersih nantinya. Setelah bersih sampah akan dipotong dan dicacah sampai ukuran terkecil.
4. Tahap Keempat: Pengolahan Plastik Menjadi Pelet Plastik
Pada tahap keempat ini plastik mulai diolah dan didaur ulang agar dapat digunakan kembali. Caranya dengan dilarutkan dengan cairan bernama polimer. Cairan ini akan memisahkan sampah dari residu yang tidak bisa digunakan lagi. Cairan ini kemudian disaring terus menerus kemudian disuling agar menjadi cairan plastik polimer.
Maka kemudian, cairan plastik polimer ini akan dikeringkan dengan mesin khusus yang akhirnya akan menjadi pelet plastik. Pelet plastik hasil daur ulang ini dapat diolah kembali untuk membuat kemasan plastik yang baru.
Itulah penjelasan mengenai teknologi daur ulang plastik Creasolv dan tahapan daur ulangnya. Masyarakat bisa berkontribusi untuk menjadikan teknologi ini efektif bagi lingkungan. Caranya dengan mengelompokan sampah sesuai dengan kategorinya dan tidak membuangnya di lingkungan.
Posting Komentar