5 Cara Pengelolaan Industri Plastik Indonesia Demi Keamanan Lingkungan

Industri plastik Indonesia termasuk bidang usaha yang memiliki prospek yang sangat cerah. Hal ini karena banyaknya penduduk Indonesia yang menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Namun plastik sendiri sudah menyebabkan masalah pada lingkungan karena sifatnya yang sulit terurai. Bukan hanya mengurangi penggunaan plastik.

Masyarakat dan pemilik industri harus menemukan solusi untuk mengelola limbah plastik ini agar tidak terbuang di lingkungan. Caranya adalah dengan pengelolaan kembali, berikut ini ada 5 cara pengelolaan kembali yang mungkin saja bisa dilakukan untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia:

1. Melakukan Penimbunan

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan penimbunan, namun cara ini bukanlah cara terbaik yang bisa dilakukan. Apalagi untuk sampah plastik dengan jumlah yang sangat besar, karena bisa menjadi cara yang sangat boros. Tentu saja, karena lahan yang diperlukan akan menjadi sangat luas.

Selain itu penimbunan juga bisa menyebabkan pencemaran tanah. Kebocoran zat kimia dari penimbunan plastik. Apalagi jika terjadi hujan, sampah yang ditimbun bisa saja terbawa air banjir. Terutama jika pengelolaan penimbunan tersebut tidak dikelola dengan baik dan terencana.

2. Mendaur Ulang Sampah Plastik

Daur ulang bisa dikatakan merupakan cara yang paling efektif untuk mengurangi adanya sampah plastik di lingkungan. Walaupun sudah mulai dilakukan di Indonesia, namun proses daur ulang ini menemukan banyak sekali hambatan.  Terutama pada tahap pengumpulan sampah dan penyortirannya.

Untuk membuat proses daur ulang in semakin efektif diperlukan kesadaran masyarakat. Selain itu infrastruktur pada publik harus ditingkatkan lagi agar membuat proses daur ulang. Bisa menjadi lebih efisien.

3. Menjadi Bahan Bakar  Pembangkit Listrik

Seiring dengan meningkatnya teknologi, kini sudah dikembangkan pembangkit listrik tenaga sampah. PLTSa ini sudah diterapkan di berbagai negara dan kota di dunia. Indonesia sendiri pengembangan teknologi ini sudah dimulai. Pengelolaan listrik tenaga sampah ini akan memanfaatkan panas pembakaran sampah untuk membangkitkan listrik.

Namun untuk menjalankan PLTSa sendiri masih harus dilakukan perencanaan dan sistem yang baik. Terutama untuk mengatasi limbah dari PLTSa sendiri. Seperti asap pembakaran yang disebabkan oleh sampah. Sampai sisa abu dari pembakaran sampah itu sendiri.

4. Dilakukan Insinerasi

Insinerasi sangat cocok dilakukan untuk perusahaan yang memiliki industri plastik Indonesia yang besar. Mengingat Insinerasi memerlukan mesin dengan teknologi dengan lebih canggih dan lebih besar. Daripada proses pembakaran sampah yang biasanya.

Insinerasi sendiri merupakan pengolahan plastik kembali menjadi energi yang berasal dari alam. Karena pada dasarnya plastik adalah bagian dari minyak bumi dan gas alam. Proses ini bertujuan untuk mengembalikan sifat itu kembali pada plastik.

5. Mengembangkan Plastik Biodegradable

Pengembangan teknologi yang dibuat dari bahan biodegradable memiliki potensi yang besar untuk menyelesaikan masalah plastik di Indonesia. Bahan yang dimaksud biodegradable ini adalah bahan yang dapat diurai dan dimakan oleh organisme hidup yang ada di alam.

Jika plastik biasa membutuhkan waktu sampai ratusan tahun untuk diuraikan. Plastik jenis ini dapat diuraikan dalam waktu yang sama dengan sampah organik. Namun pengembangan teknologi dari jenis plastik ini sendiri belum sempurna. Masih banyak tahap penyempurnaan yang harus dilakukan sebelum plastik jenis ini bisa dikomersilkan.

Itulah 5 cara pengelolaan industri plastik Indonesia yang mungkin bisa menjadi solusi atas masalah plastik di Lingkungan. Bagaimanapun masalah plastik di lingkungan tidak akan selesai dan teratasi. Jika pihak-pihak industri besar serta masyarakat dan pemerintah. Tidak bekerja sama untuk mengatasi hal ini bersama di Indonesia.

Rianda

Posting Komentar

Top Ads

Middle Ads 1

Middle Ads 2

Bottom Ads