Bagaimana robot digunakan untuk menyortir plastik untuk didaur ulang
Setiap tahun, perusahaan daur ulang plastik mengolah 68 juta ton sampah plastik. Berat ini dapat dibandingkan dengan lebih dari 30 juta kendaraan. Seluruh proses pemilahan sampah plastik dilakukan oleh pekerja. Mereka memilah sampah seperti kertas, kaca dan plastik yang sampai di ban berjalan. Pekerjaan seperti ini bisa sangat tidak aman bagi pekerja dan bisa jadi sulit untuk memisahkan plastik dari sampah.
Misalnya, pekerja di pabrik daur ulang plastik mungkin menghadapi bahaya kesehatan dan kesulitan untuk mengeluarkan plastik dari tumpukan sampah yang masuk. Peneliti MIT mempertimbangkan masalah ini dan mengembangkan RoCycle – sistem robot yang sangat fungsional dan dapat mendeteksi apakah limbah itu logam, kaca, kertas, atau plastik.
Sistem robot dilengkapi dengan lengan Teflon dan dapat mendeteksi ukuran, berat, dan kekakuan suatu objek dengan sensor taktil di ujung jari. Sistem ini kompatibel dengan lengan robot apa pun. Para peneliti menjalankan beberapa tes dengan sistem robot ini dan menemukan bahwa itu memiliki akurasi 85% dalam mendeteksi bahan.
Salah satu pengembang di tim menyatakan bahwa kulit robot memiliki banyak sensor untuk memberikan umpan balik haptic yang digunakan untuk memilah objek. Masukan taktil sistem adalah yang terpenting dan digunakan untuk memeriksa sifat item sehingga jenisnya dapat ditentukan.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengurangi biaya akhir daur ulang dan meminimalkan risiko keselamatan kerja manual. Mesin daur ulang yang saat ini digunakan tidak sepenuhnya otomatis. Mereka menggunakan penyortir magnetik, penyortir aluminium dan penyortir optik. Penyortir aluminium menggunakan arus eddy untuk memilah benda-benda non-magnetik. Penyortir optik menggunakan panjang gelombang cahaya untuk memahami sifat material dan penyortir magnetik digunakan untuk memisahkan produk baja dan besi. Masalah memiliki banyak penyortir untuk menentukan bahan dapat diselesaikan dengan RoCycle, menjadikannya sistem yang ideal untuk digunakan di berbagai industri daur ulang.
RoCycle memiliki sensor built-in canggih yang dapat digunakan untuk menentukan radius material dan memahami perbedaan antara objek keras dan lunak dengan akurasi 78%. Selain itu, lengan robot tahan tusukan, yang meningkatkan daya tahannya. Para peneliti sekarang mencoba untuk meningkatkan fungsinya dengan meningkatkan akurasi identifikasi material. Mereka berencana untuk melakukan ini dengan menggabungkan data video dan data taktil dengan kamera yang akan dibangun di atas robot.
Kami harap Anda mendapatkan wawasan yang baik tentang teknologi daur ulang plastik. Dengan kemajuan lebih lanjut dalam robotika, kita dapat mengharapkan peningkatan besar-besaran dalam industri daur ulang plastik dalam hal keselamatan pekerja, produktivitas, dan identifikasi material.

Posting Komentar